"Turut sedih, Pak, tapi semoga Nyonya Savita selalu baik-baik saja."
"Ya. Semoga saja"
"Oh, ya, ada apa, Pak? Perlu sesuatu? Ada yang bisa saya bantu?"
"Ya. Saya mau ambil barang-barang Savita. Dia sudah memusingkannya."
"Oh, itu ... sudah saya bereskan. Mari kalau mau diambil."
"Oke."
Sekretaris dan Aaron melangkah bersama menuju ruang CEO. Sekretaris bersikap cekatan dengan cara membukakan pintu.
Sekretaris lalu mendahului Aaron. Ia mengambilkan apa yang dibutuhkan Aaron.
"Ini, Pak."
"Terima kasih."
"Sama-sama."
Aaron melihat area sekitar. Ia ingin tahu. Mungkin saja ada perubahan.
"Oh, ya, bagaimana kantor kemarin?"
"Aman, Pak. Hanya meetingnya tertunda di bagian presentasi."
"Nanti saya sampaikan pada Savita, ya."
"Ya, Pak."
"Ya sudah. Saya kembali ke rumah sakit dulu."
"Baik."
Aaron keluar lebih dulu dari ruang CEO. Sementara itu Sekretaris masih memastikan bahwa ruangan Savita rapi. Setelahnya ia keluar juga untuk menuju ruangan sendiri.