"Jam 9 lewat sedikit. Kenapa?"
Savita lebih panik daripada tadi. Ia buru-buru turun dari ranjang.
"Aku sudah terlambat."
"Tenang! Kalau tidak hari ini ya masuk saja besok."
Savita melayangkan tatapan tajam pada suaminya.
"Tidak bisa."
Savuta tidak malu lagi. Ia bergerak seperti bayi kecil. Ya, berjalan telanjang menuju kamar mandi. Melihat ini, Aaron tidak tertawa, melainkan geleng-geleng kepala. Ia lalu melanjutkan lagi persiapannya.
Aaron membantu membereskan pakaian yang terserak. Ia meletakkan dalam keranjang khusus pakaian kotor. Tidak enak saja jika ada petugas house keeping yang masuk dan menemukan jejak kegiatan panas.
Beberapa saat kemudian, Aaron yang menunggu di sofa itu bisa melihat sang istri lagi. Savita tampak segar dan langsung melakukan persiapan.
Aaron menunggu dengan sabar. Ini rupanya diperhatikan juga oleh Savita. Ya, ia jadi ingin bicara sesuatu pada suaminya.