Berapa saat kemudian, bel berbunyi. Aaron sigap menuju pintu. Padahal Savita juga punya niat untuk membukakan. Sayang, sang istri rupanya kalah cepat.
Begitu pintu terbuka, Aaron jadi bertemu dengan Pengantar Makanan. Ada lumayan banyak di tangannya. Dan, itu ada dalam sebuah kresek.
Tentu saja, Savita memperhatikan pertemuan ini. Meski begitu, ia tetap punya fokus untuk kegiatannya sendiri.
"Permisi, Pak. Saya antar makanan pesanan. Kemarin Bapak pesan untuk diantar pagi ini."
"Ya, betul itu. Sini."
Aaron mengambil alih barang yang ada di tangan Pengantar Makanan. Ia lalu meletakkan itu di meja terdekat.
Dompet diambil dan ia mengambil sejumlah uang. Seperti biasa, Aaron suka memberi lebih dan ini yang dilakukannya sekarang.
"Ini. Ambil saja kembaliannya!"
Pengantar Makanan menerima dengan baik uang yang diberikan. Ia sempat meliriknya.
"Terima kasih banyak, Pak."
"Ya. Sama-sama."