"Tidak. Bukan begitu, Ma. Aaron hanya mau membuat Savita tenang, agar pikirannya hanya fokus pada perbaikan hubungan kami."
"Jadi secara tidak langsung, intinya begitu."
Mama mengangguk-angguk. Ia menahan emosi. Semnatara itu Bibi masih sabar.
"Ma, tolong jangan salah paham! Dukung ini, Ma! Aaron harus memperbaiki kesalahan."
Mama bersikap keras sesaat. Ia menangis kemudian.
"Ya sudah. Baiklah. Mama akan biarkan kamu mengambil langkah ini. Kalau setelah beberapa waktu Savita tidak mau lagi bersama kamu, tolong jangan paksa dia, Aaron!"
Mama menangis lebih kencang. Besan dan Bibi menenangkannya.
"Ya, Ma. Aaron janji. Terima kasih sudah percaya."
Mama mengangguk. Ia berusaha tenang. Setelah itu ia baru siap bicara lagi.
"Apa dia minum obatnya dengan baik, Aaron?"
"Ya, Ma. Aaron sendiri yang mengawasinya."
"Lalu, apa dia istirahat dengan baik juga?"
"Ya, Ma. Aaron selalu memastikan."
