"Baiklah. Bukannya sehabis makan kita akan selalu mengantuk?"
Aaron menguap. Ia seolah ingin mempertegas ucapannya itu. Sayangnya Savita tidak menanggapi, masih cuek.
"Oke. Sebaiknya mulai malam ini saja aku tidur di sini."
Aaron beranjak menuju tempat tidur. Ya, seenaknya. Ini membuat Savita membelalakkan mata karena terkejut.
"Pergi! Jangan di sana! Itu tempatku!"
Aaron semakin menyamankan diri. Ia menarik selimut.
"Ayo, sini! Kita masih suami-istri, ya."
Savita mendengus kesal.
"Tidak. Kamu saja yang di sana. Aku akan tidur di sofa."
Aaron tidak peduli dengan keputusan Savita. Ia justru memejamkan mata, bersiap menuju alam mimpi.
Savita yang kekesalannya sudah di ubun-ubun ini menghentakkan kaki sekali. Ia lalu mengambil bantal. Ia membuktikan omongannya untuk tidur di sofa.
Savita tidur dengan penuh rasa kesal dalam benaknya. Meski begitu, ia tetap nyenyak.