"Ee, Bi, nanti kalau pakaian orangtua Savita sudah selesai disiapkan dan mau diantar, cukup hubungi Resepsionis! Biar Bellboy nanti yang mengantar ke rumah sakit."
"Oh, ya. Baiklah, Aaron."
"Ya sudah."
Aaron hendak melangkah. Sebelum CEO Golden Hotel pergi, Bibi menghentikannya dengan cepat.
"Sabar, ya, Aaron! Semua pasti akan segera membaik."
"Ya, Bi. Terima kasih sudah mendukung."
Bibi mengangguk.
"Oke."
Bibi bicara pada Aaron dengan body languagenya. Ini berarti ia pamit, hendak melangkah lebih dulu. Aaron juga menanggapi dengan cara sama.
Beberapa saat kemudian, Aaron sampai juga di kamar pribadi CEO. Sekarang ia di sini sendiri, tanpa istrinya.
Aaron jadi terngiang-ngiang momen kebersamaan bersama Savita. Sungguh, kecewa dan sedih betul dirinya.
Aaron akhirnya bertindak waras. Ia mengganti pakaian dan istirahat kemudian.
Nyatanya Aaron tidak bisa pulas saat tertidur. Ia terus-terusan terpikirkan soal istrinya dan kejadian itu. Serius, ini mengganggu sekali.