Mobil dikemudikan dengan baik dalam kecepatan normal. Di dalam sana, para penumpangnya sama sekali tidak ada yang bicara.
Di pertengahan jalan, Aaron mengoperasikan smartphonenya. Ia mencari kontak yang disimpan. Ia lalu perlu menunggu sebentar untuk mendapat jawaban dari seberang.
"Halo?"
Aaron membenahi posisi duduknya. Ia seolah memperjelas bahwa dirinya hendak bicara soal sesuatu yang serius.
"Ya. Saya minta Dokter untuk menuju ke hotel segera. Tolong periksa istri saya!"
Savita membelalakkan mata. Ia juga menghadap langsung ke arah Aaron. Ada raut kekesalan pada wajahnya.
"Oh. Oke. Baiklah, Pak."
"Terima kasih, Dok."
"Ya, Pak. Sama-sama."
Aaron mengakhiri pembicaraan via telepon dengan Dokter. Ia menyimpan kembali benda pipih nan canggih itu.
Aaron lantas mengarahkan pandangan pada Savita. Ia sedikit terkejut saat tahu istrinya sedang marah.
"Apa? Apa yang kamu lakukan? Untuk apa butuh dokter? Aku tidak mau diperiksa lagi."
"Tidak bisa. Kamu harus diperiksa."