"Makan? Sekarang?"
"Aha. Ya."
Aaron menggandeng tangan Savita. Ia mendudukkan Savita di kursi kosong yang tersedia. Setelahnya ia menuju alat pemanggang.
Ya, Savita tahu bahwa yang akan jadi chefnya adalah Aaron. Ia tahu bahwa dirinya juga tidak akan diperkenankan oleh sang suami untuk ikut serta.
Jadi, Savita sempat bertopang dagu sambil menyaksikan aksi Aaron, kehebatannya. Sementara itu, Aaron langsung memanggang apapun yang ada di hadapannya.
Aroma makanan amat menggugah selera. Tidak lama kemudian, Aaron mulai menghidangkan makanan satu persatu di meja.
"Wah! Aromanya saja enak. Apalagi rasanya. Hmm ...."
"Terima kasih, tapi ucapkan nanti saat aku benar-benar memasakkan sesuatu yang enak untukmu."
Aaron kembali lagi ke pemanggang. Ia mengambil apa yang tersisa di sana. Setelah itu, ia kembali lagi pada sang istri yang sudah menunggu untuk bisa bersama.
"Selamat makan!"
"Ya."
