Aaron dan Savita terus berjalan. Sayang, Savita tidak kuasa lagi menahan kantuknya. Bersyukur Aaron sudah memapah. Jadi, ia tidak sampai jatuh ke lantai.
"Ya ampun! Savita!
Melihat insiden ini, seoarang waiter mendekat. Ia tampak panik juga, tapi masih terkendali. Ya karena Savita bukan siapa-siapanya, berbeda dari Aaron.
"Maaf, Pak. Saya bantu, ya."
Waiter sudah mengambil ancang-ancang untuk menyentuh Savita, berniat membantu. Sayang, Aaron menunjukkan kode 'jangan mendekat!'
"Tidak apa-apa. Saya bisa sendiri."
"Saya bantu panggilkan Dokter, ya, Pak."
"Oh. Tidak perlu. Istri saya hanya tertidur."
Waiter merasa canggung, malu. Ini karena tadi ia mengira Savita pingsan.
"Baiklah, Pak."
Waiter segera kembali ke posisinya semula. Aaron lantas mengangkat tubuh Savita, membopong untuk selanjutnya dibawa ke kamar.
Alice menyunggingkan senyum lebar, senyum puas yang sarat akan aura jahat. Liam juga sama seperti Alice. Pasangan kekasih yang satu ini memang terbukti kompak.