"Ada-ada saja kamu, Savita. Cepat, ganti baju sana! Nanti kamu sakit karena kedinginan."
"Ya. Kamu juga, Aaron."
"Oke."
Savita mulai mencari baju di lemari. Ia mendapatkan tidak lama kemudian.
Saat Savita memakai bajunya, maka Aaron sedang mencari pakaian. Ia lalu menyusul Savita.
"Sudah waktunya makan malam. Biar kumasakkan sesuatu, ya. Tunggu saja sambil rebahan di tempat tidur!"
"Aku bantu, ya, Aaron."
"Eh, tidak. Kamu dengarkan saja perkataan suamimu! Mengerti?"
"Tapi ...."
Aaron tidak ingin berdebat lebih lama lagi dengan Savita. Itu sebabnya ia mengangkat tubuh Savita dan langsung meletakkannya ke atas tempat tidur.
"Sudah. Diam dan berlakulah yang manis di sini!"
Aaron bergegas menyingkir dari hadapan Savita.
"Hei!"
"Diam! Jangan protes!"
Savita diam. Ia menurut. Ya, memang akan lebih baik baginya untuk menuruti permintaan suami.
Savita menyaksikan dari jauh. Betapa hebat dan cekatannya Aaron dalam memasak. Sungguh, ia mengagumi sosok suaminya itu.