Begitu sampai, Savita membaringkan tubuh di atas tempat tidur. Aaron menyelimutinya.
"Aku telepon Dokter, ya?"
Aaron sudah mengambil ancang-ancang untuk berkutat dengan smartphone. Sayang, sebelum itu terjadi, langkahnya sudah dihentikan oleh sang istri.
"Tidak, Aaron. Apa-apaan kamu? Jangan sedikit-sedikit dokter!"
"Ya kamu seperti ini. Siapa yang tidak akan khawatir?"
"Tenang! Aku pasti akan baik-baik saja. Nanti malam minum obat."
Aaron menghembuskan napas berat.
"Baiklah."
Aaron menyingkir. Ia pergi ke meja rias. Ia mengambil handuk basah bekas pakai Savita untuk diletakkan di tempat yang seharusnya. Ia juga menyempatkan diri untuk mampir ke lemari pakaian. Ya, menutup pintu dan meletakkan koper Savita di sebelahnya.
Setelah semua aktivitas kecil selesai, Aaron menengok keadaan Savita dari jauh. Tampak istrinya sudah memejamkan mata. Akhirnya ia putuskan untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Ya, kembali ke meja kerjanya.