"Tidak. Aku pikir kamu akan sidak atau melakukan apapun yang berkaitan dengan pekerjaan di luar."
Aaron membelai kepala Savita.
"Aku mulai paham sikap perempuan, Savita. Aku tahu bahwa bukan itu arti yang sesungguhnya."
Savita berusaha mengelak. Ini jelas terlihat dari sikapnya yang tidak sedikitpun mau melihat ke arah Aaron. Karena ini, Aaron jadi tertawa kecil.
"Savita ... Savita, kamu ini Lucu sekali, menggemaskan."
"Lalu? Kamu akan mencubit pipiku, begitu?"
Aaron terkekeh.
"Ya."
Aaron membuktikan perkataannya sekaligus tantangan dari Savita itu.
"Ah, Aaron!"
Savita menggerutu kesal. Aaron kembali dibuat terkekeh oleh tingkah sang istri.
"Ya sudah. Kamu istirahat, ya. Aku akan mulai bekerja."
"Ya."
Bel berbunyi. Aaron lantas bergegas membukanya. Ini juga setelah meyakinkan Savita bahwa ia akan menanganinya.
Pintu dibuka. Ada Mama Aaron di sana. Ia membawa tablet PCnya.