Aaron sungguh tidak tega pada Savita. Rasa sakit tampaknya sudah membuat sang istri mengabaikan kondisi sendiri. Ya, sampai lupa untuk memakai kembali pakaian yang sempat dilucuti Aaron itu.
Aaron lantas terpikirkan untuk membangunkan Savita. Ia harus memberitahukan apa yang benar pada istrinya itu.
"Savita ...."
"Hmm, apa?"
"Pakaial dulu pakaianmu!"
"Nanti saja, Aaron. Aku masih lemas. Rasanya aku ingin tidur terus."
"Hah? Apa? Kita ke rumah sakit saja, ya. Atau, mau kupanggilkan Dokter?"
"Sudah, jangan khawatir! Aku tidak apa-apa. Sebentar lagi juga pasti sudah baikan."
Aaron lagi-lagi pasrah terhadap sikap sang istri.
"Ya sudah, tapi sebaiknya kamu pakai pakaian dulu. Setelah itu, boleh tidur lagi. Ayo!"
Savita menunjukkan rasa malasnya. Meski begitu, ia bangkit juga.
Aaron membantu memungut pakaian juga dalaman yang terserak. Ia menyerahkan Itu pada Savita dan diterima dengan baik.