Savita tiba-tiba terpikirkan soal inisial A. Ya, harusnya ia bersama Aaron, bukannya Aarav. Sungguh, pedih hatinya jika mengingat masa lalu.
"Kakak, kenapa sedih? Ini hari bahagiamu."
Savita menyeka air mata yang merembes.
"Ah, tidak. Aku hanya terharu karena prosesnya sudah sampai sini."
"Astaga! Menyentuh sekali."
Proses menghias dengan henna masih berlangsung. Orang yang melakukannya tampak cekatan dan sabar.
Di sisi lain, orang-orang sibuk makan, bercengkerama, dan menari. Ada juga yang menyumbang nyanyian untuk pengantin.
Beberapa saat berlalu, acarapun selesai. Satu persatu tamu pulang. Savita dan keluarga membagikan souvenir berupa aneka biji-bijian yang bisa ditanam.
"Akhirnya selesai juga."
"Ya, Kak. Lega. 1 proses sudah terlewati. Tinggal acara inti besok."
"Betul. Semoga semuanya tetap berjalan lancar."
"Ya. Semoga."
"Baiklah. Sebaiknya kita istirahat sekarang, menyiapkan tenaga untuk besok."
"Ya"