Perbincangan antar Zee dan teman perempuan Aaron ini terjadi selama beberapa saat. Ya ... lumayan lama sebenarnya, tapi Aarav sama sekali tidak merasa lelah untuk menunggu.
Aarav justru senang karena saat menengok kondisi orang-orang yang tengah terlibat dalam diskusi itu, mereka tampak asyik mengobrol. Tidak ada perdebatan sama sekali di antara mereka. Sepertinya ini tanda yang bagus.
"Permisi, Pak. Pesanan anda."
Aarav segera mengalihkan pandangan ke arah karyawan yang membawakan beberapa kardus berisi aneka roti. Ia lantas menerima dengan baik, cukup dengan 1 tangan.
"Terima kasih, ya."
Aarav segera mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya. Ia menyerahkan pada si karyawan. Langsung saja jumlahnya dicek dan dikembalikan beberapa lembar.
"Ini, Pak. Terlalu banyak."
Aarav menahan. Ia menunjukkan ini dengan body language, gerakan tangan.
"Untuk tip, ya. Bagi dengan teman-teman yang lain!"
"Wah! Banyak sekali, Pak. Terima kasih banyak."