"Oke. Sudah. Terima kasih banyak."
"Aku yang seharusnya ucapkan itu padamu."
Zee tersenyum.
"Baiklah. Sama-sama kalau begitu."
Aarav juga tersenyum kini.
"Baiklah. Kalau begitu sepertinya kepentinganku sudah selesai di sini. Aku pulang, ya."
Aarav bangkit. Ia mengambil ancang-ancang untuk meninggalkan kediaman Zee. Ini juga diikuti dengan para karyawannya.
"Eh, mau ke mana? Aku sudah buatkan minuman. Nah, ini."
Zee yang sampai ikut bangkit juga itu menoleh pada seorang asisten rumah tangga yang membawa nampan berisi 4 gelas cappucino ice. Tamu Zee tentu tidak menyangka akan kedatangan suguhan dan sosok baru di ruang tamu.
"Zee, kamu repot sekali. Seharusnya tidak perlu. Lagipula aku juga hanya sebentar di sini."
Asisten Rumah Tangga menata gelas ke hadapan para tamu. Masing-masing akhirnya dapat.
"Ah, ini bukan apa-apa. Sudah, nikmati saja!"
"Baiklah. Aku minum, ya."
"Ya."