"Hah? Apa?!"
"Ya, Zee. Tolong!"
Zee sudah mendekat pada Aaron. Ia hendak membantu, tapi ragu. Aaron jadi agak kesal karena ini.
"Ayolah!"
"Emmhh, ya ...ya, Aaron."
Zee akhirnya melakukan apa yang sempat ia ragukan. Aaron juga membantu dengan meringankan beban tubuh sebisa mungkin.
"Lepaskan aku sekarang!"
"Tapi ...."
"Sudahlah! Yakin saja aku bisa!"
"Oke."
Perlahan Zee melepas tangannya yang sempat melingkar di.pinggang Aaron. Pimpinnan Golden Hotel itu lantas mulai melangkahkan kaki sedikit demi sedikit.
Tentu saja, Zee mengawasi. Ia berada dalam jarak yang pas, untuk mengantisipasi jika Aaron oleng.
Beberapa kali Zee menunjukkan kekhawatiran dan ekspresi ngeri. Ini saat Aaron hendak terjatuh. Beberapa kali pula ia menunjukkan kelegaan.
"Bagaimana, Zee. Aku bisa, Bukan? Sudah bagus?"
"Ya, Aaron. Ayo, coba berjalan sampai ujung sana!"
Aaron melihat ke arah yang ditunjuk Zee. Itu adalah area dekat TV.
"Baik. Aku lakukan."