"Tidak apa-apa, Tante. Serius. Ini bukan masalah."
Aarav bangkit. Ia menoleh pada seluruh anggota keluarga yang hampir memenuhi area ruang tamu. Ia memberi kode pada mereka semua untuk segera bertindak seperti dirinya. Alhasil semua bangkit.
"Eh, Aarav ...."
Mama Savita khawatir. Ia bingung juga, Karena setidaknya Aarav dan rombongan keluarga makan lebih banyak, sebagai ganti atas kerugian waktu dan uang mereka.
"Aarav pamit, ya, Tante, Om, Nek."
"Baiklah, Nak."
Papa menepuk pundak Aarav. Ia merasa malu dengan apa yang sudah terjadi ini.
"Sekali lagi Om mewakili keluarga dan Savita memohon maaf, Aarav, untuk keluargamu juga."
"Ya, Om. Tidak apa-apa."
Orangtua Aarav yang sedari tadi menahan emosi, akhirnya tidak tahan lagi. Papa Aarav kemarahannya akan meledak sekarang. Apalagi setelah melihat Mama Aarav menangis sedih.
"Cepatlah, Aarav! Ayo, kita pulang! Jangan berlama-lama di sini kalau hanya dipermalukan!"
"Ya, Pa."