Lama ditunggu, rupanya tidak ada panggilan sama sekali dari dalam. Ah, sepertinya Aaron memang sudah bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Jadi, Zee tidak ambil pusing akan hal ini.
Beberapa saat kemudian, Aaron membuka pintu. Ini seketika diperhatikan oleh Zee. Perempuan itu sigap menunjukkan bantuannya meski tidak berarti.
Zee segera memposisikan diri di belakang Aaron. Ia mendorong kursi roda kemudian.
Zee dan Aaron menuju ke tempat tidur. Di sana Mama sudah siap untuk membantu Aaron di tahap selanjutnya.
Ya, pakaian dipakaikan. Rambut juga disisir. Plus, parfum disemprotkan sebagai sentuhan akhir.
"Nah, selesai!"
Mama meletakkan parfum di atas nakas. Giliran Zee kini yang bicara.
"Aaron, mau istirahat di tempat tidur atau di sini saja?"
Aaron menunjukkan sikap malasnya larena melayani Zee, memberikan respon.
"Biar di sini saja."
"Ya sudah kalau begitu."
Bunyi bel terdengar lagi. Tanpa pamit, Zee langsung pergi untuk membukakan pintu.