Beberapa saat menunggu, Bel kembali berbunyi. Kali ini Aaron memaklumi. Sudah pasti ini stafnya yang mengurus masuknya Zee ke dalam salah satu kamar.
Zee lagi-lagi harus membuka pintu. Entah sudah kali ke berapa dalam sehari ini.
Benar saja, begitu pintu terbuka, bisa terlihat dengan jelas siapa sosok yang menekan bel tadi. Ini adalah Bellboy yang datang bersama sebuah trolley.
"Permisi, Nona. Saya yang akan membantu Nona check in. Kebetulan Nona dapat kamar di sebelah kiri kamar ini."
"Oke."
Bellboy merogoh saku seragam bagian atasnya. Ia mengambil kunci berbentuk bak kartu debit dari dalam sana. Diserahkannya itu pada Zee.
"Ini kunci kamarnya. Silakan."
"Terima kasih."
"Mari, Nona. Saya bantu angkut barang-barangnya."
"Baiklah."
Pintu dibuka makin lebar agar trolley bisa masuk. Zee pergi ke arah sofa dan Bellboy mengikuti.
Beberapa paper bag diserahkan oleh Zee. Bellboy menerima dengan baik. Ia meletakkan itu pada trolley.