"Oke. Baiklah, Zee. Kalau begitu Tante keluar, ya. Masih ada banyak hal yang harus Tante urus untuk pernikahan kalian."
"Ya, Tante."
Zee yang masih terpaku itu tidak mengantar Mama Aaron. Jelas ia juga tidak membukakan pintu untuknya.
Alhasil tinggal Aaron dan Zee saja kini. Mereka sesaat terdiam, tidak tahu harus melakukan apa, sampai akhirnya ....
"Apa maksudmu mengatakan pada Mama kalau kita akan cek undangannya? Kamu tidak mengerti diriku juga? Mau memaksa seperti Mama?"
"Eh, jangan marah, Aaron! Aku katakan itu agar mamamu tidak lama-lama di sini. Bisa-bisa Tante akan memaksa memilih undangannya sekarang juga."
"Ya sudah."
"Kamu istirahat lagi, ya."
Aaron mengangguk. Zee menunjukkan perhatiannya dengan menyelimuti tubuh Aaron. Laki-laki itu lalu mulai memejamkan matanya.
Zee pergi ke sofa. Ia duduk di sana. Siapa sangka, dinginnya suhu ruangan dan keadaan perut yang sudah kenyang membuatnya mengantuk.