"Emhh, ini. Silakan."
Aarav segera mengambil buku menu yang diserahkan. Ia mulai membuka dan membaca secara random. Ia juga tampak menimbang sekali.
"Yang spesial di sini saja. Begitu juga dengan minumannya. 2, ya! Seporsi di sini dan sisanya untuk take away."
"Baik, Tuan."
Waitress mencatat pesanan Aarav dalam notes kecil dengan segera.
"Ada lagi?"
Aarav berpikir Lagi. Secara cepat ia menolak.
"Tidak. Itu saja."
"Baik. Kalau begitu harap ditunggu."
"Ya."
Waitress pergi. Ia memproses pesanan Aarav.
"Semoga kamu masih bertahan untuk tidak makan dulu. Atau ... semoga ini akan membangkitkan nafsu makanmu," batin Aarav sambil membayangkan kedekatannya dengan Savita.
Beberapa saat menunggu sambil memainkan smartphone, Aarav akhirnya bisa menikmati pesanannya juga. Ini tentu setelah waitress datang ke mejanya dan membawakan pula makanan yang ditake away.
"Silakan, Tuan. Pesanan anda."
"Oke. Terima kasih."
"Ya. Sama-sama."