"Dasar, menyebalkan!" umpat Savita sambil melihat mobil Aarav melalui kaca.
2 mobil terus berjalan beriringan. Kecepatannya normal. Ya, begitu saja sampai berada di parkiran Savita's Jewellery.
Aarav dan Savita keluar dari mobil mereka masing-masing. Pemandangan ini tampak cantik.
Aarav yang memposisikan diri dekat dengan Savita itu lantas ditatap tajam oleh pimpinan perusahaan perhiasan. Alhasil Aarav mengambil jarak. Ah, lagi-lagi ia gagal mendekati Savita.
Aarav dan Savita lantas masuk. Aarav seperti pengawal Savita yang setia mendampingi di belakang.
Tentu saja, itu jadi totonan tersendiri bagi para karyawan Savita's Jewellery. Masalahnya mereka asing dengan kehadiran Aarav.
"Hei, siapa dia?"
"Entahlah."
"Emhh, apa kekasih baru?"
"Hah? Putus dengan Pak Aaron, begitu? Ah, rasanya tidak mungkin."
Savita bukannya tidak mendengar selentingan-selentingan tentang dirinya dan orang yang Mama bawa itu. Ia hanya berusaha menutup telinga dan berusaha bersikap biasa saja.