Sesaat tidak Ada respon dari perempuan bernama Zee itu. Mama Aaron menunggu sampai dirinya mengernyitkan dahi.
"Zee?"
"Eh, ya, Tante."
"Ada apa?"
"Tidak. Zee hanya berpikir Aaron mungkin tidak suka. Terakhir juga dia marah karena menganggap Zee terlalu menyebalkan untuknya."
"Zee, sekarang keadaannya sudah beda. Aaron tentu merasa lemah dan butuh dukungan seseorang. Apalagi itu dari lawan jenis. Aaron pasti akan luluh, dan apa yang sempat tertunda dulu bisa terjadi sekarang."
"Hmm, begitu, ya?"
"Jadi? Bagaimana?"
"Baiklah, Tante. Zee akan datang untuk Aaron. Tolong kirim alamat dan nama rumah sakitnya!"
"Baik. Tante kirim lewat chat. Sampai jumpa di sini!"
"Ya, Tante."
Mama Aaron mengakhiri panggilannya. Ia jadi perhatian suaminya sekarang.
"Sudah? Ayo!"
Mama Aaron yang masih memandangi layar smartphone itu lantas menyimpan di dalam tas.
"Ya, Pa."
Mama dan Papa Aaron masuk ke dalam mobil. Itu juga pintunya dibukakan oleh Orang Kepercayaan.