Liam yang sedang ada dalam pangkuan Alice itu semakin menyamankan diri. Ia meraba paha sang kekasih. Sementara itu, Alice sendiri tengah memainkan rambut CEO Royal Watch.
"Besok aku ikut, ya."
"Ke mana? Kantor?"
"Oh, kamu sudah lelah memimpin Royal Watch?"
"Tidak. Aku tanya saja. Aku justru mau katakan bahwa kamu sebaiknya memperpanjang waktu cutimu. Sebab, Aku ketagihan memimpin di sana."
Sesaat Liam mendongak. Ia melihat wajah kekasihnya. Setelah puas, ia lalu kembali pada posisi semula.
"Oh, ya?"
"Hmm, ya."
"Oke. Kalau begutu memimpinlah sepuasmu."
"Sungguh?"
"Serius."
"Ah, tidak, Liam. Maksudku tidak lama. Mungkin hanya sehari 2 hari ini saja."
"Terserahlah."
"Oh, ya, tadi apa? Kalau kamu tidak mau ikut ke Royal Watch, lalu ke mana?"
"Rumah sakit, Alice."
"Apa?! Mau melihat Aaron atau bertemu Savita yang standby di sana?"
"Apa-apaan kamu? Mana mungkin aku ke sana untuk bertemu Savita? Tentu saja aku mau melihat kondisi rivalku."