Alice perlu menempuh perjalanan selama berapa saat. Selama itu, rasa senangnya tidak bisa hilang. Ia sungguh puas atas pencapaiannya, soal kejahatan itu.
Akhirnya, Alice sudah disambut oleh kekasihnya di teras. Laki-laki bernama Liam itu sedang melipat kedua tangan. Tampak sekali Liam sudah menunggu dari tadi.
Alice tersenyum mengetahui hal itu. Ia cepat keluar dari mobilnya.
"Hai!"
"Hai, Alice! Sudah puas menengok Aaronnya?"
Alice lebih mendekat pada Liam. Ia merangkul lengan CEO Royal Watch, sekaligus mengambil ancang-ancang untuk mengajaknya masuk.
"Aku tidak menengok Aaron. Aku hanya memantau dari kejauhan. Dan, semua aman. Ya, keluarga Aaron, keluarga Savita, bahkan Savita sendiri tidak sadar dengan kehadiranku."
"Oh, ya? Eh, apa tadi? Keluaraga Aaron? Mereka datang?"
"Aha. Ya."
"Wah! Kalau begitu ini akan jadi pertunjukan yang menyenangkan."
"Benar. Ya sudah. Ayo, kita masuk!"
"Oke."
Liam merangkul kekasihnya. Laki-laki itu dan Alice masuk ke dalam rumah.