Liam menutup paksa laptop Alice. Ia lalu menarik kekasihnya ke atas sofa.
"Eh, Liam ...."
"Sudah. Ikuti saja!"
Liam menempatkan kepala Alice di atas bantal kecil, khusus untuk melengkapi sofa. Ia lalu memakaikan bando di kepala Alice.
"Hei, apa yang kamu lakukan?"
"Diam. Nikmati saja salon Liam!"
Alice cekikikan karena omongan Liam barusan. Ia lalu menyamankan posisi, menunjukkan kesiapan menikmati salon dadakan Liam itu.
Liam mulai mengoles masker di wajah Alice yang sudah mulus itu. Meski ini merupakan kali pertama ia melakukan pekerjaan. Yang biasanya dilakukan beautician, tapi nyatanya ia sanggup juga.
Tentu saja, ada kekurangan dalam perawatan yang Liam lakukan. Ya, masker yang dioles kurang rapi, ketebalannya tidak sama, dan Liam juga tidak membawa timun untuk diletakkan di mata.
"Lihat saja! Kamu akan jadi lebih cantik. Wajahmu akan jauh lebih segar setelah kamu membersihkan masker ini nanti."
"Ya, Liam. Oke. Aku percaya itu."