"Ayo, lupakan kekhawatiran itu dan makan dulu!"
Alice mengarahkan junk food ke mulut sang kekasih. Liam akhirnya makan meski tidak terlalu lahap. Ya ... padahal itu makanan yang dipesan sendiri.
Beberapa saat lamanya Liam fokus dengan proses mengisi perut. Alice juga terus memperhatikan kekasihnya.
"Alice, bisakah kamu melakukan sesuatu untukku?"
"Oke. Apa itu? Katakan saja! Aku akan lakukan kalau bisa."
"Tentu saja kamu bisa. Ya ... kuyakin."
"Ya sudah. Kalau begitu katakan saja!"
"Cek Royal Watch! Laporkan apa yang terjadi di sana padaku!"
Alice tidak menyangka dapat perintah seperti ini dari Liam. Karena itu ekspresi terkejut amat kentara di wajahnya.
"Apa?! Serius? Ah, yang benar saja, Liam!"
"Sungguh, Alice. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang bisa kupercaya?"
Alice tersanjung dengan kepercayaan yang Liam berikan. Itu juga sekaligus jadi sanjungan bagi dirinya.
"Emhh, bagaimana, ya, Liam?"
"Kenapa? Kamu merasa keberatan?"