Sesaat Aaron harus menghentikan proses menghabiskan apel. Ya, ia harus bicara, merespon ketukan pintu ruang kerjanya.
"Ya. Masuk!"
Pintu dibuka. Ternyata Sekretaris yang datang. Ia membawa serta beberapa file di tangannya.
Aaron lanjut lagi. Ia makan apel merah sampai habis lalu membuang uang tersisa di tempat sampah terdekat.
"Ya? Ada apa?"
"Ini ... saya membawakan beberapa file, Pak. Perlu dicek semua, lalu ditandatangani kalau setuju."
"Oke."
Sekretaris meletakkan semua file di atas meja kerja Aaron. Ia juga mengurutkan dari yang paling penting.
"Buah. Ambil!"
Sekretaris melihat ke arah sesuatu yang dimaksud Aaron.
"Tidak, Pak. Saya yang mengantarnya tadi. Ini juga dari Nona Savita, spesial untuk Pak Aaron."
"Tidak apa-apa. Saya juga mau berbagi. Ayo!"
Aaron mendekatkan parcel buah pada Sekretaris. Akhirnya perempuan muda itu mengambil juga karena merasa tidak enak jika tidak menghargai. 2 buah jeruk Mandarin lantas ada di tangan sekarang.
"Terima Kasih, Pak."