"Baiklah. Aku tebus dulu, ya. Baik-baik di sini!"
Savita tersenyum.
"Ya. Tenang! Ada keluargaku juga diriku sendiri yang akan selalu menjaga."
"Oke."
Aaron keluar. Ia berpapasan dengan Mama Savita. Bisa saja, karena Mama juga tidak berkata apapun.
"Bagaimana, Savita? Lebih baik, bukan? Senang infusnya sudah dilepas?"
"Ya, Ma. Akhirnya ...."
"Lalu, mau ke mana?"
"Ke ruang tengah, Ma. Bosan rasanya di kamar terus."
"Ah, baiklah."
Mama tidak membantu Savita. Ia membiarkan anaknya itu untuk melakukannya sendiri. Meski begitu, Mama berjaga-jaga agar bisa bergerak cepat andai sesuatu terjadi.
Akhirnya Savita keluar kamar juga. Ini setelah berjalan dengan hati-hati. Ia dan Mama bertemu Bibi yang baru saja datang untuk meletakkan makanan ringan dan minuman di atas meja.
"Untuk siapa itu?"
"Untuk Aaron."
"Ah, ya sudah."
3 orang perempuan berkumpul di ruang tengah sekarang. Mereka bercengkerama, mengobrol tentang banyak hal.
