Malam ini juga Aaron terbang kembali. Tentu saja ia akan langsung menuju hotel. Setelahnya, besok ia baru akan menjenguk Savita.
Beda halnya dengan Liam dan Alice. Mereka masih harus menghabiskan waktu di rumah sakit. Ya, malam ini Alice bermalam, menemani kekasihnya.
***
Pintu kamar Savita dibuka. Kebetulan memang tidak dikunci, juga tidak tertutup sempurna. Mama yang melakukan ini.
Tirai dibuka. Mama membiarkan sinar matahari masuk, menyinari kamar yang tengah dihuni orang sakit.
Lanjut, jendela kamar Savita dibuka sebagian. Ini agar udara segar masuk. Apalagi saat pagi, tentu bagus untuk kesehatan.
Mama berjalan ke arah Savita yang mulai membuka mata. Ia menyambut momen bangunnya sang anak dengan senyuman.
"Sudah bangun, Savita? Bagaimana? Pusing, tidak?"
Savita merenggangkan tubuhnya.
"Emhh, Ma, tidak apa-apa. Savita hanya jenuh tidur terus."
"Oh, kalau begitu ayo! Kita sarapan di meja makan. Setelah itu kamu bisa menikmati suasana pagi di halaman belakang."
"Ya, Ma."