"Berhenti di sini, Uncle! Tunggu sebentar!"
"Baik, Pak."
Liam segera keluar begitu taksi dihentikan lajunya. Ia mendekati gerombolan anak muda yang sedang berkumpul, entah membahas apa.
Mengetahui kedatangan Liam, sebagian di antara mereka memasang wajah beringas, yang lainnya memasang wajah heran, menerka-nerka siapa yang mendatangi.
Seorang di anatara mereka mendekat. Ia berhadapan langsung dengan Liam.
"Apa? Siapa kamu? Untuk apa datang ke mari?"
"Tenang! Saya bukan mencari masalah. Saya justru mau mengajak kalian bekerja sama. Dan ya ... saya akan beri imbalan untuk kalian."
Seseorang yang bisa dipastikan berlaku sebagai pimpinan itu tampak berpikir. Ia lalu memberi kode pada para anak buahnya. Mereka semua lantas mendekat.
"Dengar! Dia mau mengajak kita bekerja sama. Ada imbalan yang dia tawarkan. Bagaimana?"
Semua saling pandang satu sama lain. Terdengar juga mereka sempat berdiskusi dengan suara yang lirih.
"Baiklah, Bos. Kita bisa, tapi apa itu?"