Aaron saksikan Alice ditempatkan di tengah. Mantan kekasihnya diapit oleh banyak pemuda berbadan kekar. Aaronpun menyunggingkan senyum puasnya.
Mobil mulai dikemudikan. Alice terus saja meronta, tapi percuma, itu sia-sia.
Alice yang lelah melawan akhirnya menghentikan aksinya. Ia pasrah dan mengikuti permainan Aaron, sambil berpikir soal cara membebaskan diri.
Mobil ternyata melaju ke arah pinggiran Singapura. Mereka semua turun di sebuah rumah kosong. Ini juga di dekat laut.
"Turun!"
Alice dipaksa turun. Kembali ia meronta.
"Kalian jangan berani-berani, ya!"
"Maaf, Nona, tapi ini perintah Pak Aaron. Lagipula Nona sudah bukan lagi kekasih Pak Aaron."
Teman-teman Orang Suruhan memandang satu sama lain. Mereka lalu tertawa terbahak-bahak. Ini sungguh sebuah ejekan untuk Alice.
"Kurang ajar!"
Alice terus diseret. Ia dan semua orang masuk ke dalam rumah kosong itu.