"Tidak mau, Aaron."
"Ayo, coba dulu sedikit!"
"Tidak. Biar kamu saja yang makan kalau memaksa."
"Eh, mana bisa begitu?"
Papa Savita geleng-geleng kepala karena sikap sang anak.
"Makanlah, Savita! Om tinggal dulu, ya."
"Baik, Om."
Papa Savita meninggalkan ruang perawatan. Ia juga menutupkan pintunya.
Kini tinggal Savita dan Aaron yang ada di ruang perawatan. Sesaat suasana jadi tegang.
"Ee, ayolah, Savita! Setelah ini kamu akan jalani CT scan. Kalau bagus, kamu bisa pulang lebih cepat."
Savita sama sekali tidak tertarik pada kata-kata awal yang diucap Aaron. Ia hanya antusias soal beberapa kata di akhir.
"Pulang?"
"Ya. Jadi, mau makan?"
Savita mengangguk. Aaron senang.
"Oke. Ini."
Suapan diterima. Savita mengunyah dan menelan dengan baik.
Aaron mengulang lagi. Savita terus makan meski butuh waktu sedikit lama.
"Oke. Ini yang terakhir."
Aaron menyuapkan lagi ke dalam mulut Savita. Perempuan itu menerima sambil melayangkan tatapan tidak biasa pada Aaron.