"Di situ saja."
Alice menunjuk salah satu kursi yang berada di area bagian belakang, tapi bukan sudut. Tidak ada protes dari Liam.
Liam bersikap gentle dengan cara menarikkan kursi untuk Alice. Ia lalu menempati posisinya sendiri.
"Pesan apa, Alice?
"Minuman saja. Terserah apa. Pilihkan yang terbaik!"
"Oke. As you wish."
Liam membuka buku menu yang sudah ada di atas meja. Ia melihat secara random.
Liam mengangkat tangan. Segera seorang waitress datang. Ia juga sudah membawa notes dan bolpoin untuk mencatat pesanan.
"2 pinnacolada."
"Baik. Ada lagi, Tuan?"
"Tidak. Itu saja. Nanti saya kabari kalau ada tambahan."
"Baik. Harap ditunggu, Tuan."
"Oke."
Waitress pergi. Alice melipat tangan.
"Kamu tidak pesan makan?"
"Tidak. Aku sudah makan tadi di hotel."
Alice terkejut. Karena ini ia jadi mengubah posisi duduknya.
"Apa?! Jadi, kamu sudah sampai sejak kemarin?"
"Tepat."
"Astaga. Serius sekali kamu menyusul."