Aaron menerima gelas yang Savita berikan. Ia meletakkannya di atas nakas dulu. Ya, sebelum mengisinya dengan air lagi dan disimpan sebagai persediaan saat tiba-tiba Savita haus nanti.
Savita diam. Ia seperti sedang mengambil napas segar setelah minum banyak obat barusan. Aaron memperhatikan Savita sesaat, sebelum akhirnya ....
"Mau kuceritakan lagi tentangmu atau tidak? Emhh, sepertinya besok saja. Kamu harus banyak istirahat. Tidurlah!"
"Baiklah."
Aaron hendak pergi bersama dengan gelas kosong, tapi tiba-tiba ia teringat sesuatu. Itu adalah smartphone Savita. Benda pipih nan canggih itu diserahkan pada pemiliknya dan diterima dengan baik.
"Terima kasih."
"Kamu bisa cari tahu sendiri sedikit banyak tentang dirimu di sana."
"Baiklah."
Aaron mengambil gelas kosong. Ia sudah berjalan beberapa langkah, tapi ....
"Aaron!"
Aaron menghentikan langkah sekaligus menoleh ke belakang, ke arah Savita.
"Ya?"
"Kamu istirahat juga, ya."