"Jadi, apa lagi yang akan kita lakukan lagi setelah ini?"
"Tidur."
Aaron tertawa.
"Ah, ya. Efek olahraga tadi pasti membuat tubuhmu rileks. Oke. Kita tidur saja."
"Apa? Kita? Maksudnya ...."
Savita mencubit perut Aaron yang sixpack. Laki-laki itu sedikit kesakitan.
"Tidur di kamar masing-masing. Jangan berpikir yang tidak-tidak!"
"Hmm, ya. Oke."
"Baiklah. Selamat malam!"
"Malam, Aaron!"
Aaron dan Savita berpisah. Mereka berjalan menuju kamarnya masing-masing.
***
Singapura selalu identik dengan cuacanya yang lebih banyak bersahabat. Seperti pagi ini, ya, sinar matahari bisa menembus masuk melalui cela-cela tirai kamar.
Savita mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia lalu membuka selimut dan bangkit.
Segera Savita menyegarkan diri. Ia lalu memakai pakaian santai. Ya, dengan make up tipis.
Begitu siap untuk menampakkan diri, Savita keluar dari kamar. Ia hendak menuju dapur untuk membuatkan sarapan.