Savita santai saja. Dari sini sudah terlihat bahwa ia diperlakukan dengan baik. Ya, Aaron selalu melayaninya, seperti tidak membiarkan Savita melakukan pergerakan berlebihan sedikitpun.
Ting!
Pintu lift terbuka. Aaron dan Savita sama-sama bisa lihat unit apartemen yang jadi tujuan sekarang.
"Ayo, Savita!"
"Ya."
Aaron dan Savita melangkah bersama. Mereka berhenti tepat di depan pintu .
Lagi, Aaron yang bergerak menekan tombol, bel. Aaron dan Savita lalu menunggu sebentar.
Kali ini, yang membukakan pintu bukan Asisten Rumah Tangga, melainkan Mama Aaron sendiri.
Mama Aaron tersenyum, tapi itu hanya ditujukan pada anak sendiri. Begitu berganti melihat Savita, ekspresinya berubah, tegas bercampur ketus.
Melihat ekspresi sang Mama, Aaron heran, tapi ia pikir itu karena belum kenal saja. Sementara itu, Savita sendiri sudah mulai merasa insecure, tapi ia berusaha menepis rasa itu.
"Masuklah!"
Aaron memberi kode pada Savita untuk masuk lebih dulu. Ia lalu mengikuti di belakang.