Di awal, Aaron malu-malu. Gerakannya sungguh bukan gerakan tarian. Namun, perlahan Aaron mulai meningkat kemampuannya.
Aaron yang mulai bisa bergoyang dengan benar dapat sorakan heboh dari semua orang. Para perempuan ikut bertepuk tangan dan berteriak.
"Wow! Wow!"
"Ya. Begitu, Nak. Terus!"
Aaron terus bergoyang. Posisinya masih duduk.
Tidak lama berselang, Papa dan Paman saling melempar kode. Mereka akhirnya kompak bangkit dan bergoyang.
"Ayo, berdiri dan minum lassinya!"
Aaron menuruti ajakan Papa. Ia melakukan hal yang sama dengan Papa dan Paman.
Semua kaum hawa di ruang tamu hanya bisa menyaksikan tingkah polah para laki-laki. Sesekali mereka bersorak dan menertawakan gerakan yang terlihat konyol.
"Hei, lihat mereka!"
Bibi hendak merespon colekan Mama.
"Astaga! Ck ... ck ... ck."
Melihat Aaron, Papa, dan Paman bergoyang sambil menirukan gerakan khas hewan, Savita hanya bisa memegang kepalanya. Ia harus maklum atas kekonyolan yang terjadi.