"Sudah, Om. Porsinya besar sekali. Ini lebih dari cukup."
Papa Savita hanya bisa tersenyum. Ia mengerti apa yang Aaron rasakan.
"Ya sudah. Habiskan saja yang ada di piringmu itu!"
"Ya."
Semua orang makan dengan lahap. Beberapa kali Papa dan Paman juga menambahkan lauk ke dalam piring mereka. Tentunya ini dengan bantuan Mama dan Bibi.
Semua akhirnya selesai mengisi perut dalam waktu beberapa menit. Banyak makanan yang habis. Sementara sisanya ludes setengah juga seperempatnya.
Semua perempuan membereskan peralatan makan. Mama, Savita, dan Bibi bergotong royong mencuci juga melap meja.
Aaron yang melihat ini otomatis tergerak untuk membantu. Jiwa pelayan memang ada Dalam dirinya. Ya ... tidak jauh dari pekerjaannya sebagai seorang hotelier.
Papa mengetahui ini. Ia lantas hendak menegur Aaron. Kasihan juga kalau seorang tamu ikut beres-beres.
"Eh, sudah, Aaron. Biar mereka saja?'
Mama merebut piring stainless steel yang dipegang Aaron.