Kini Mobil Liam berada di belakang mobil Alice. Sepertinya perempuan itu tau bahwa dirinya tengah dikejar. Alhasil beberapa kali Liam harus mempercepat laju mobilnya, tapi tetap, ia masih menjaga jarak Aman.
Melaju beriringan di jalanan selama beberapa menit, Alice dan Liam akhirnya sampai juga di rumah, rumah CEO Alice's Parfume. Liam menambah kecepatan mobilnya begitu tahu ada akses masuk yang terbuka, tepat saat mobil Alice usai melewati pagar.
"Maafkan aku, Alice. Kamu akan mendapatkannya."
2 mobil terparkir di halaman depan sekarang. Liam turun begitu Alice turun lebih dulu.
Dengan cepat Liam menghentikan kepergian Alice yang hendak melangkah lebih dalam. Ia memegang lengan Alice dan langsung mendapat penolakan berupa hempasan. Tidak menyerah, Liam mempertahankan cengkeraman itu.
"Apa, Liam? Belum puas menyakitiku?"
Liam mendekatkan wajahnya pada wajah Alice. Ia mengendus telinga dan leher perempuan cantik khas Asia Timur itu. Alhasil Alice merasakan sensasi tersendiri.