"Sama-sama, ya, Aaron. Kami senang bisa mengundangmu. Terima kasih atas sanjunganmu. Tidak Kami sangka bisa menyelenggarajan acara dengan sukses."
"Kalau begitu saya pulang. Mari."
"Ya, Aaron. Sampai jumpa lagi, Nak!"
"Dah, Savita!"
Savita melambaikan tangan pada Aaron yang sudah berbalik itu.
"Hati-hati, Aaron."
"Ya."
Aaron tidak melihat lagi ke belakang. Ia langsung berjalan terus sampai naik mobil.
Keluarga Savita masih menunggu sampai Aaron benar-benar pergi dari halaman depan rumah. Sebelumnya, Aaron sudah sempat membunyikan klakson.
Semua orang masuk. Mereka langsung menutup pintu.
"Akhirnya selesai juga, ya."
"Ya. Lumayan melelahkan. Biar beres-beresnya besok saja."
"Ya. Mata rasanya tidak sanggup lagi terbuka."
"Punggungku juga sakit sekali. Tolong pijat dengan minyak, ya!"
"Ya. Ayo, ke kamar!"