Aaron dan Savita bergerak menuju tempat duduk terdekat. Mereka duduk di 2 kursi dari sekian banyak kursi yang disediakan dan ditata.
Aaron mulai melahap, lebih tepatnya lagi mencicipi sedikit bagian. Savita sudah was-was. Ia sungguh takut Aaron tidak menyukainya.
Perlahan Aaron menunjukkan perubahan ada ekspresi wajahnya yang semula aneh itu. Ia mulai menunjukkan ekspresi menikmati.
"Hmm, lezat, lho."
Savita senang mendengarnya.
"Oh, ya? Sungguh? Bukan ingin menyenangkan hatiku?"
Aaron. Tertawa kecil.
"Ya tidak. Ini penilaian jujur."
"Wah! Akhirnya .... terima kasih. Kusampaikan itu nanti pada Mama, Bibi, dan Nenek. Mereka yang masak."
"Lho, kamu tidak?"
"Aku ... emhh, hanya sangat sedikit bagian."
Savita menunjukkan wajah innocentnya. Ia minta dimaklumi.
"Pasti lebih banyak makan."
Aaron dicubit Savita di lengannya. Ia menghindari secara refleks, juga meringis sedikit.
"Sakit tahu!".
"Ya jangan mennggodaku kalau begitu!"