Savita menoleh pada Aaron.
"Ke sana. Sebentar."
"Oh, oke."
"Ayo, Kak, nyalakan lagi! Punyaku sudah mati."
Aaron melihat kembang api milik keponakan Savita. Benar, sudah tidak memercikkan api lagi.
"Baiklah. Ambil yang baru dulu."
Aaron mengambil kembang api Dlfari kemasan. Ia lalu memberikannya pada keponakan Savita.
"Ini, sebentar."
Aaron mengambil korek. Ia menyalakan apinya dan memastikan kembang api bekerja dengan baik.
"Yeay!"
Aaron dan keponakan Savita asyik main kembang api bersama. Aaron jadi tidak fokus pada Savita lagi, ia bahkan sudah tidak tahu ke mana sebenarnya Savita melangkah.
Sementara itu, Alice sudah bersembunyi. Ia memastikan bahwa dari tempat persembunyiannya ini Savita bisa dipantau.
Setekha berjalan beberapa langkah, Savita sampai juga di pintu pembatas antara rumah bagian belakang dan halaman. Ia mulai celingukan, mencari pelaku pelemparan batu.