"Hmm, mana bisa? Ini sudah seperempat pengerjaan."
"Ya. Harusnya tidak bisa."
"Sudah. Tolong, ya! Aku sudah beri pengertian juga. Customer hanya minta itu saja, sekali perubahan."
Tim pembuat karangan bunga terlihat kesal dan mengeluh. Meski begitu mereka tetap mengerjakan juga.
Staf kembali lagi ke mejanya. Ia siap bicara pada Alice.
"Untuk perubahan sudah saya konfirmasi ke tim pembuat, ya, Nona."
"Baiklah. Terima kasih."
"Ya. Sama-sama."
Alice keluar dari florist. Senyum liciknya mengiringi langkah.
"Entah kenapa aku jadi punya ide ini. Oh, Alice, jiwa usilmu mulai meraung-raung."
Kembali pada Savita, perempuan itu sudah sampai kembali di kantornya sekarang. Ia siap kembali bekerja, setelah menyantap makan siang di waktu istirahat yang tersisa tentunya.
Untung saja, begitu kakinya menginjak ruang CEO, ia sudah bisa lihat ada makanan India. Jadi, waktu istirahatnya tidak semakin berkurang.