Savita menukan sesuatu. Entah kenapa jari-jari membawanya menuju akun salah satu florist.
Begitu terus melakukan scroll ke bawah, Savita bisa lihat ada riwayat pengiriman karangan bunga unik. Ya, kebetulan dari seseorang untuk emhh ... bisa dipastikan kekasihnya.
"Ini saja, ya? Ungkapan terima kasih yang unik. Biar kuubah kata-katanya," batin Savita.
Savita meraih telepon. Ia menekan beberapa nomor di sana, nomor yang didapat dari hasil melihat akun sosial media si florist. Ia lalu menunggu sebentar.
"Halo! Ada yang bisa dibantu?"
"Ya. Aku Savita. Mau pesan karangan bunga untuk dikirim nanti sore bisa?"
"Bisa, Nona. Pengirimannya ke mana?"
"Ke Golden Hotel."
"Baik. Kata-kata ucapannya, Nona?"
"Terima kasih untuk semuanya, Aaron. Dari Savita."
"Siap. Ada request lainnya?"
"Emhh, soal bunga dan warna background, ya. Begini saja, sebentar lagi aku akan ke sana. Mau pilih langsung."
"Oke. Kami tunggu."
"Ya."