Aaron menutup pintu. Ia kembali pada Savita.
"Senang, ya? Sudah lepas infus. Sudah bebas beraktivitas, tapi kamu tetap harus hati-hati, jaga kesehatan."
"Ya, Aaron. Aku sudah seperti burung yang baru saja dilepas dari dalam sangkar."
Aaron tertawa kecil mendengar perumpaan yang Savita katakan.
"Kamu mau makan? Snack? Jalan-jalan? Menghirup udara segar?"
"Aku mau pulang, Aaron. Sekarang juga."
"Eh, yang benar saja! Meski kamu sudah tidak diinfus, tapi sebaiknya kamu masih tetap di sini. Ini masalah pemulihan. Kamu belum kuat betul."
"Tidak, Aaron. Keluargaku pasti cemas. Aku tidak bisa menunda dan membuat kebohongan baru."
"Hmm, ya sudah. Mau bagaimana lagi kalau kamu memaksa? Aku akan antar."
"Tidak usah, Aaron. Biar aku pulang sendiri."
"No! Kalau kamu mau pulang sekarang, ya harus aku yang antar. Kalau tidak begitu, ya tidak pulang."
Savita melemah karena ancaman Aaron. Itu terlihat jelas dari body languagenya.
"Oke. Baiklah."