"Perlu yang lain? Ke toilet mungkin?"
"Tidak. Aku sudah melakukannya sendiri tadi."
Aaron sedikit terkejut.
"Kenapa tidak menghubungiku?"
"Lalu aku harus menahannya dan menunggumu datang entah berapa lama estimasinya?"
"Ya ... ya. Ya sudahlah."
Bel kamar Aaron berbunyi. Sang pemilik kamar segera keluar. Soal Savita jelas juga menaruh perhatian, karena ia juga ingin tahu siapa yang datang.
"Permisi. Saya antar pesanan Bapak."
Staf hotel menunjukkan beberapa pakaian perempuan. Semuanya masih baru, ada labelnya.
"Ah, ya. Biar saya sendiri yang bawa ke dalam. Terima kasih, ya."
"Sama-sama, Pak."
Aaron mengambil alih semua pakaian. Ia sudah mengambil ancang-ancang untuk segera menutup pintu.
"Mari, Pak. Permisi."
"Ya."
Pintu benar-benar ditutup sekarang. Staf hotel juga sudah pergi, kembali ke area kerjanya.
Aaron segera menjawab rasa penasaran Savita. Ia membawa pakaian-pakaian itu ke hadapannya, menunjukkan secara terang-terangan.