Di jalan, keponakan Savita bersenandung. Ia tampaknya senang, karena diantar auntynya pagi ini. Setidaknya ada perubahan yang tidak menyebabkan bosan.
Beruntung Savita tidak terjebak dalam kemacetan. Padahal hari ini merupakan hari yang tergolong sibuk bagi semua orang.
Savita mengantar tepat depan sekolah. Ia membukakan pintu mobil, menurunkan keponakannya.
"Belajar yang baik, ya. Dah!"
"Dah, Aunty!"
Keponakan Savita berlari kecil, melewati gerbang sekolah. Savita masih terus memperhatikannya sampai benar-benar hilang dari hadapan.
Savita segera kembali ke mobilnya. Sekarang ia bisa melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuannya. Ya, supermarket yang sekiranya tidak akan didatangi Bibi atau anggota keluarga yang lain.
Benar, Savita ke supermarket bukan tanpa alasan. Ia akan membeli sesuatu, sesuatu yang amat diinginkannya saat ini juga.