"Wah! Terima kasih, Pak. Mau melihat kondisi anak-anak dulu mungkin?"
"Ah, tidak usah. Kebetulan tadi saya sudah sempat keliling sebentar. Maaf, tidak mengabari dulu. Entah kenapa hati saya tergerak, jadi langsung saja."
"Oh, tidak apa-apa, Pak. Syukurlah sekarang kita bertemu. Jadi, saya bisa membantu niat baik Bapak."
Aaron teringat soal Savita. Ia juga sampai mengarahkan pandangan ke arah luar.
"Ee, begini, nanti hubungi saya saja, ya. Saya buru-buru. Tidak apa-apa?"
"Oh, ya, Pak. Baik. Terima kasih banyak sebelumnya."
"Ya, Bu. Sama-sama."
Untunglah Bu Marie orang yang baik. Jadi, Aaron bisa segera menyusul Savita.
Pintu mobil bagian sopir dibuka. Aaron segera menempati posisinya. Ia sempat melihat Savita sekilas, lalu mulai mengemudi.
Tujuan Aaron adalah kantor Savita. Sekarang ia mengemudi dengan kecepatan normal. Perempuan itu jadi bisa bernapas lega.
Begitu sampai, Aaron mencegah Savita untuk turun. Ia yang akan 'bekerja' kali ini.